FIGHT AGAINST ALL ODS, FIRDA! BRING THEM ON! |
Hasil selama babak kualifikasi di Macau menjadi catatan yang berharga bahwa bulutangkis putri Indonesia sedang mengalami masa sulit. Bukan semata karena kualitas pemain, melainkan karena kekuatan negara-negara pesaing yang semakin berkembang. Persaingan bulutangkis dunia sekarang bertambah heterogen. Tim-tim yang sebelumnya menjadi pelengkap kejuaraan sekarang berubah menjadi pesaing yang serius. Hal ini setidaknya terjadi di Asia dan Eropa. Semenjak putri Korea mengukir sejarah sebagai juara dunia beregu putri (Piala Uber) tahun 2010, sejumlah negara lain ikut termotivasi. Di Asia, Jepang telah menebar ancaman dengan memuncaki babak kualifikasi setelah mengalahkan Cina. Andaipun alasannya karena Cina turun tanpa skuad terbaik, setidaknya prestasi Sakura Ladies cukup membuat merinding incumbent Piala Uber sekarang ini, Korea. Sementara di Eropa Denmark bukan lagi selalu yang terbaik, atau tepatnya, telah ada kekuatan selain Denmark. Bulan Pebruari ini muncul kekuatan baru beregu putri Eropa, Jerman. Frauen Nationalmannschaft baru saja mengukir sejarah regional dengan tampil sebagai juara Eropa yang berlangsung di Amsterdam, Belanda. Jerman bukan tanpa usaha keras karena sukses Europameisterin 2012 tidak terlepas dari adanya pembinaan secara reguler, salah satunya melalui DBV Bundesliga.
BELAETRIX, MENCOBA ULANGI SUKSES SHENZHEN |
Contoh perkembangan di atas sekiranya membuat Indonesia semakin menyadari bahwa bulutangkis kini telah menjadi milik dunia. Dari sudut pandang lain dimensi, Indonesia patut berbangga karena "icon sport"-nya diminati banyak orang. Hal demikian pasti akan memperkuat posisi bulutangkis. Sedangkan dari kacamata prestasi Indonesia, perubahan reputasi dari unggulan utama menjadi tim "mediocre" adalah sebuah nasihat yang sangat berharga. Bahwa Indonesia telah menjadi incaran para pesaing karena kebesaran namanya secara historis. Bagi negara-negara dengan kekuatan baru, mengalahkan Indonesia adalah sebuah motivasi tersendiri. Karena mempertahankan reputasi lebih sulit daripada meraihnya, maka kerja keraslah yang harus ditempuh. Kini putri-putri Indonesia tidak dapat semudah masa lalu dalam "memilih lawan empuk" karena setiap kontestan Piala Uber 2012 nanti akan membawa serta para andalan yang telah malang-melintang dalam kompetisi reguler BWF, baik pada level Superseries, Grand Prix/Grand Prix Gold, International Challenge, International Series maupun Future Series.
Kepada tim Uber Indonesia, SELAMAT BERJUANG!