Race to Tokyo - 28 April 2020

TUNGGAL PUTRA: 1.Kento Momota, 2.Chou Tien-chen, 3.Anders Antonsen, 4.Anthony Sinisuka Ginting, 5.Chen Long.
TUNGGAL PUTRI: 1.Chen Yu Fei, 2.Tai Tzu-ying, 3.Nozomi Okuhara, 4.Akane Yamaguchi, 5.Carolina Marin.
GANDA PUTRA: 1.Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 2.Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, 3.Li Jun Hui/Liu Yu Chen, 4.Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, 5.Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
GANDA PUTRI: 1.Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, 2.Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, 3.Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, 4.Lee So Hee/Shin Seung Chan, 5.Kim So Yeong/Kong Hee Yong.
GANDA CAMPURAN: 1.Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, 2.Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, 3.Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 4.Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, 5.Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Showing posts with label Olimpiade. Show all posts
Showing posts with label Olimpiade. Show all posts

Sunday, February 24, 2013

0 Inisiatif Sekolah Bulutangkis Terlambat 41 Tahun


Munich 1972. Memori yang paling membekas bagi pencinta olahraga tentang kota dan tahun tersebut ialah tragedi penyerangan terhadap atlet-atlet Israel yang bertanding dalam Olimpiade. Namun, Olimpiade Munich 1972 juga menjadi tonggak sejarah olahraga bulutangkis manakala Rudy Hartono dan kawan-kawan menggelar demo bulutangkis pada multievent olahraga kuadrenial terbesar dunia tersebut. 

Dua puluh tahun kemudian, Barcelona 1992 menjadi saksi medali pertama untuk cabang olahraga bulutangkis dalam Olimpiade. Indonesia berbangga karena menjadi bagian dari peristiwa monumental tersebut dengan merebut medali lewat perjuangan Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Eddy Hartono, Gunawan, Ardy B Wiranata, dan Hermawan Susanto.

Empat puluh tahun kemudian, London 2012 menuliskan sejarah lagi, manakala Indonesia untuk pertama kali sejak inaugurasi bulutangkis Olimpiade pulang tanpa membawa medali. Pada pihak lain, muncul sepasang pebulutangkis Rusia dan seorang srikandi bulutangkis India mencatatkan nama mereka sebagai yang pertama bagi negara masing-masing yang meraih medali dari cabang olahraga bulutangkis. Indonesia bersedih, kemudian mungkin merasa malu karena ikut terlibat dalam skandal "match-throwing" dan terkena hukuman dari BWF cq. IOC.

Dari momentum London 2012 didapatkan pelajaran berharga, yakni bahwa bulutangkis telah sedemikian mendunia. Dari pantai Barat Afrika hingga lautan Pasifik bulutangkis telah menyapa. Ini sebuah "shock therapy" bagi Indonesia yang merupakan kekuatan tradisional bulutangkis dunia. Apakah ini sebuah siklus yang harus dijalani begitu saja?  Tentu saja tidak. Ini bukan siklus melainkan proses yang tidak boleh terputus.

Kemudian muncul banyak gagasan, ini dan itu. Salah satu ide yang terkini ialah rencana pendirian sekolah bulutangkis. What??!! Jadi selama ini apa yang telah terjadi dan dilakukan? Seperti terlena dengan sebutan "badminton powerhorse", kemudian jatuh terbanting dan sulit untuk bangkit lagi. Bukan hal yang fenomenal jika Indonesia mendirikan sekolah bulutangkis. Jangan anggap ini sebagai inovasi karena terasa aneh bagi Indonesia berdasarkan nama besarnya di dalam arena bulutangkis dunia.

Indonesia terlambat empat dekade di dalam memunculkan ide sekolah bulutangkis. Selama itulah jika orientasinya adalah Olimpiade. Akan tetapi kita tidak perlu mengatakan "seharusnya", "semestinya", "alangkah baiknya", dan sebagainya. Kita tetap harus mendukung gagasan yang positif tersebut. Kita tetap harus mendukung niat-niat baik untuk membangun (kembali) bulutangkis Indonesia. Hanya saja, jika prestasinya kelak belum memuaskan, maka kita harus memakluminya. Waktu 40 tahun bukan waktu yang singkat dan selama itulah di luar sana telah terjadi mobilisasi, dinamisasi, dan sosialisasi bulutangkis sedemikian rupa, tanpa sepengetahuan kita. Hingga pada suatu saat kemudian kita mendapati nama-nama yang "nyaris mustahil" tercantum di dalam daftar atlet bulutangkis internasional, seperti Zaitsava, Stapusaityte, Allegrini, Yigit, Ingolfsdottir, dan Sotomayor.

Jayalah selalu bulutangkis Indonesia! 

Wednesday, August 1, 2012

0 Empat Ganda Putri Olimpiade Terkena Diskualifikasi


Badminton World Federation (BWF) pada hari Rabu, tanggal 1 Agustus 2012, mengeluarkan pengumuman resmi tentang keputusan Diskualifikasi kepada empat Ganda Putri peserta Olimpiade London 2012. Alasan pencoretan keempat pasangan ini, menurut hasil hearing Disciplinary Committe, karena "tidak menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk memenangkan pertandingan" dan "menunjukkan sikap yang jelas sekali menciderai jiwa sportivitas olahraga". 

Keempat pasangan Ganda Putri, yang berarti 8 (delapan) pebulutangkis yang dijatuhi hukuman diskualifikasi adalah sebagai berikut:

1. Wang Xiaoli (Republik Rakyat Cina)
2. Yu Yang (Republik Rakyat Cina)
3. Greysia Polii (Indonesia)
4. Meiliana Jauhari (Indonesia)
5. Jung Kyung-eun (Republik Korea)
6. Kim Ha-na (Republik Korea)
7. Ha Jung-eun (Republik Korea)
8. Kim Min-jung (Republik Korea)


Pelanggaran ini terikat oleh BWF's Players' Code of Conduct, masing-masing Section 4.5 (untuk pelanggaran pertama) dan Section 4.16 (untuk pelanggaran kedua). 

Proses banding sedang berlangsung dan setelah itu BWF baru menjatuhkan putusan akhir. BWF akan mengadakan Konferensi Pers terkait dengan putusan akhir dimaksud. 

Monday, July 16, 2012

0 Wembley Arena, Venue Bulutangkis Olimpiade London 2012

Wembley Arena Selayang Pandang

Selain menjadi tempat pertandingan olahraga Wembley Arena juga identik dengan pertunjungan musik live. Venue Olimpiade 2012 yang terletak di bagian timur-laut kota London tersebut merupakan tempatnya event-event 'indoor' penting. Dalam beberapa tahun terakhir ini, selain menjadi tempat pertandingan bulutangkis, Wembley Arena juga menuanrumahi kejuaraan snooker, darts, hoki dan gulat. Wembley Arena adalah gelanggang 'indoor' terbesar kedua setelah North Greenwhich Arena.

Wembley Arena telah menjadi salah satu 'landmark' Kota London sejak tahun 1934. Gedung ini dibangun untuk British Empire Games pada tahun yang sama (yang sekarang lebih dikenal sebagai Commonwealth Games). Pada awalnya Wembley Arena digunakan sebagai venue olahraga renang. Terakhir kali renang berlangsung di WA adalah pada Olimpiade London 1948.

Bersamaan dengan pemugaran Stadion Wembley, WA juga ikut mengalami perbaikan. Namun, perbaikan yang dilakukan untuk pertandingan Bulutangkis dan Senam Olimpiade London 2012 relatif kecil. Bagian lantai, lampu, dan perlengkapan pertandingan lainnya telah siap terpasang, berikut dengan lokasi latihan, pemanasan, dan operasi lainnya.

Setelah 'bertugas' dalam Olimpiade nanti, WA tetap akan menjalankan fungsinya seperti sedia kala, yakni sebagai venue pertandingan olahraga 'indoor' dan konser-konser musik.

Tatacara Menonton Langsung Bulutangkis Olimpiade di Wembley Arena

Untuk mempermudah akses dan memberikan kenyamanan kepada setiap pengunjung Wembley Arena, tempat berlangsungnya cabang olahraga Bulutangkis pada Olimpiade London 2012 nanti, LOCOG sebagai panitia lokal Olimpiade menerbitkan 'London 2012 Olympic Games Official Spectator Guide'. Bagi anda yang ingin menyaksikan secara langsung, perlu perhatikan informasi berikut ini.

- Datanglah ke Wembley Arena 90 menit sebelum pertandingan dimulai.
- Setelah tiba di sana, anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan keamanan, seperti yang berlaku di bandara. Mohon bersabar untuk antre karena banyaknya pengunjung.
- Satu orang hanya boleh membawa satu tas kecil yang tidak mengandung bahan/benda tajam - misalnya, tas ukuran sedang atau tas punggung ukuran kecil (daya tampung maksimal 25 liter).
- Panitia menginginkan setiap penonton merasa nyaman dan aman menikmati pertandingan, maka ada beberapa hal yang tidak boleh dibawa memasuki venue (lokasi pertandingan). Bilamana perlu, cek bawaan anda pada situs london2012.com/security.
- Pada setiap hari pertandingan, kecuali jika yang anda saksikan adalah pertandingan pertama pada hari tersebut, anda tidak akan mendapatkan tempat duduk sebelum semua penonton pertandingan yang lebih awal berlangsung meninggalkan tempat pertandingan.
- Satu tiket masuk berlaku untuk satu pertandingan.
- Tidak boleh membawa makanan atau minuman yang terlalu banyak. Terkhusus minuman beralkohol tidak boleh melebihi 100 ml dan sebaiknya disertai petunjuk penggunaan yang benar.
- Tidak boleh membawa payung atau penutup kepala, atau spanduk, yang terlalu besar ukurannya

Mobilitas 

Mobilitas di venue pertandingan selama penyelenggaraan Bulutangkis Olimpiade London 2012 tersedia secara cuma-cuma. Penonton yang datang lebih awal akan dilayani lebih dahulu. Penjelasan dan petunjuk audio juga tersedia di setiap venue. Keterangan lebih lanjut kunjungi website london2012.com/accessibility.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan 

1) Periksa dulu informasi terakhir dalam website London 2012 sebelum anda berangkat ke venue pertandingan.
2) Jangan sampai lupa membawa tiket yang telah dibeli. Setiap orang perlu tiket untuk masuk ke arena pertandingan.
3) Anda diminta menunggu di luar arena pertandingan sebelum pertandingan Bulutangkis dimulai - ada baiknya mengetahui ramalan cuaca agar lebih siap, misalnya jika hujan bersiap-siaplah membawa jas hujan atau penutup kepala.
4) Usahakan tiba di venue 90 menit sebelum pertandingan dimulai.
5) Transportasi akan sangat sibuk sehingga bersabarlah untuk menunggu giliran naik angkutan menuju ke venue - Hal serupa berlaku pula saat anda keluar dari venue pertandingan.
6) Bawalah tas yang tidak menyesaki tempat duduk. Jika anda tidak membawa bawaan apapun maka akan mempercepat proses pemeriksaan dari bagian keamanan venue.
7) Setiap penonton akan diperiksa seperti halnya pemeriksaan yang lazim dilakukan di bandara untuk memastikan keamanan di lingkungan lokasi pertandingan (london2012.com/security)
8) Pada setiap venue tersedia berbagai jenis makanan dan minuman sehat dan lezat.
9) Anda dapat mempergunakan sistem pembayaran kartu kredit maupun bayar langsung.
10) Jika ada pertanyaan, temui staf London 2012 atau hubungi bagian informasi.

Peta Lokasi Wembley Arena 

Wembley Arena berada pada lokasi yang dikelilingi oleh jalan-jalan Lakeside Way (selatan), Empire Way (barat), Fulton Road (utara), dan Olympic Way, pertigaan Engineers Way (timur). Wembley Arena relatif berdekatan dengan Stadion Wembley.

Klik gambar untuk memperbesar


Monday, June 18, 2012

0 LCW Meminta Fans Jangan Terlalu Berharap

Unggulan pertama Tunggal Putra Olimpiade London 2012, Lee Chong Wei, dikabarkan tengah menjalani rehabilitasi selama 12 jam sehari untuk memulihkan cidera yang dideritanya pada putaran final Piala Thomas 2012, bulan Mei lalu. Seperti diketahui, LCW mengalami cidera ketika menghadapi Peter Gade dalam tunggal pertama penyisihan grup.

LCW
Lee Chong Wei saat mengalami cidera di Wuhan

Terkait dengan cidera yang menimpa LCW ini, Menteri Olahraga Malaysia menyatakan bahwa keikutsertaan LCW di Olimpiade bulan Juli mendatang lebih banyak bergantung pada keajaiban. Kepada The Star, Chong Wei menyatakan, "Terasa berasa harus menjalani terapi selama 12 jam, dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Saya mulai melakukan latihan ringan pada jam 7.30 pagi sebelum menjalani fisioterapi. Kemudian dillanjutkan terapi air untuk menjaga kondisi tubuh bagian atas, latihan fitness pada sore hari. Itulah kira-kira yang saya lakukan sejak mengalami cidera."

LCW meminta agar para fans tidak berharap terlalu banyak pada dirinya dalam Olimpiade London nanti. Ia merasa perlu kerja keras untuk mengembalikan penampilan terbaiknya. "Saat ini saya tidak mampu menjawab semua pertanyaan karena bergantung secepat apa kesembuhan engkel saya dari cidera. Hanya harapan dan doa dari para fans yang membuat saya merasa lebih kuat," kata LCW.

Sumber: Patrick Johnston & Peter Rutherford, IBN Live

Friday, May 4, 2012

0 Daftar Pebulutangkis yang Lolos Kualifikasi Olimpiade London 2012

TUNGGAL PUTRA

Lolos sebagai tunggal putra terbaik tiap Zona:

Zona Asia: (1) Lee Chong Wei (Malaysia)
Zona Eropa: (2) Peter Hoeg Gade (Denmark-1)
Zona Pan Amerika: (3) Kevin Cordon (Guatemala)
Zona Oceania: (4) James Eunson (Selandia Baru)
Zona Afrika: (5) Edwin Ekiring (Uganda)

Lolos dengan status Tripartite:

(6) Virgil Soeroredjo (Suriname)
(7) Mohamed Ajfan Rasheed (Maladewa)

Daftar selanjutnya:

(8) Lin Dan (Cina-1)
(9) Chen Long (Cina-2)
(10) Chen Jin (Cina-3)
(11) Sho Sasaki (Jepang-1)
(12) Lee Hyun-il (Korea-1)
(13) Kenichi Tago (Jepang-2)
(14) Simon Santoso (Indonesia-1)
(15) Nguyen Tien Minh (Vietnam)
(16) Taufik Hidayat (Indonesia-2)
(17) Jan O Jorgensen (Denmark-2)
(18) Shon Wan-ho (Korea-2)
(19) Marc Zwiebler (Jerman)
(20) Rajiv Ouseph (Britania Raya)
(21) Wong Wing Ki (Hong Kong, Cina)
(22) Pablo Abian (Spanyol)
(23) Kashyap Parupalli (India)
(24) Hsu Jen Hao (Cina Taipei)
(25) Boonsak Ponsana (Thailand)
(26) Przemyslaw Wacha (Polandia)
(27) Brice Leverdez (Prancis)
(28) Ville Lang (Finlandia)
(29) Eric Pang (Belanda)
(30) Derek Wong Zi Liang (Singapura)
(31) Henri Hurskainen (Swedia)
(32) Vladimir Ivanov (Rusia)
(33) Dmytro Zavadsky (Ukraina)
(34) Niluka Karunaratne (Sri Lanka)
(35) Yuhan Tan (Belgia)
(36) Pedro Martins (Portugal)
(37) Michael Lahnsteiner (Austria)
(38) Misha Zilberman (Israel)
(39) Rodrigo Pacheco Carillo (Peru)
(40) Raul Must (Estonia)

Pebulutangkis yang masuk ke dalam daftar peserta cadangan:

(R1) Scott Evans (Irlandia, Republik)
(R2) Petr Koukal (Ceko, Republik)
(R3) Kestutis Navickas (Lithuania)
(R4) Stefan Wojcikiewicz (Kanada)
(R5) Kaveh Mehrabi (Irlandia, Republik)
(R6) Daniel Paiola (Brasil)
(R7) Sattawat Pongnairat (Amerika Serikat)
(R8) Rosario Maddaloni (Italia)
(R9) Charles Pyne (Jamaika)
(R10) Iztok Utrosa (Slovenia)

GANDA PUTRA

Lolos sebagai ganda putra terbaik tiap Zona:

(1) Cai Yun & Fu Haifeng (Cina-1) - Zona Asia
(2) Mathias Boe & Carsten Mogensen (Denmark) - Zona Eropa
(3) Howard Bach & Tony Gunawan (Amerika Serikat) - Zona Pan Amerika
(4) Ross Smith & Glenn Warfe (Australia) - Zona Oceania
(5) Dorian Lance James & Willem Viljoen (Afrika Selatan) - Zona Afrika

Daftar selanjutnya:

(6) Jung Jae-sung & Lee Yong-dae (Korea-1)
(7) Ko Sung-hyun & Yoo Yeon-seong (Korea-2)
(8) Chai Biao & Guo Zhendong (Cina-2)
(9) Mohammad Ahsan & Bona Septano (Indonesia)
(10) Fang Chieh Min & Lee Sheng Mu (Cina Taipei)
(11) Koo Kien Keat & Tan Boon Heong (Malaysia)
(12) Naoki Kawamae & Shoji Sato (Jepang)
(13) Bodin Issara & Maneepong Jongjit (Thailand)
(14) Ingo Kindervater & Johannes Schoettler (Jerman)
(15) Vladimor Ivanov & Ivan Sozonov (Rusia)
(16) Adam Cwalina & Michal Logosz (Polandia)

Pasangan pebulutangkis yang masuk ke dalam daftar peserta cadangan:

(R1) Chris Adcock & Andrew Ellis (Britania Raya)
(R2) Rupesh Kumar & Sanave Thomas (India)
(R3) Adrian Liu & Derrick Ng (Kanada)
(R4) Ruud Bosch & Koen Ridder (Belanda)
(R5) Joergen Koch & Peter Zauner (Austria)

TUNGGAL PUTRI

Lolos sebagai tunggal putri terbaik tiap zona:

(1) Wang Yihan (Cina-1) - Zona Asia
(2) Tine Baun (Denmark) - Zona Eropa
(3) Michelle Li (Kanada) - Zona Pan Amerika
(4) Michelle Can Ky (Selandia Baru) - Zona Oceania
(5) Hadia Hosny (Mesir) - Zona Afrika

Daftar selanjutnya:

(6) Wang Xin (Cina-2)
(7) Wang Shixian (Cina-3)
(8) Saina Nehwal (India)
(9) Juliane Schenk (Jerman)
(10) Cheng Shao Chieh (Cina Taipei-1)
(11) Sung Ji-hyun (Korea-1)
(12) Ratchanok Inthanon (Thailand)
(13) Tai Tzu Ying (Cina Taipei-2)
(14) Bae Youn-joo (Korea-2)
(15) Sayaka Sato (Jepang)
(16) Gu Juan (Singapura)
(17) Yao Jie (Belanda)
(18) Petya Todorova Nedelcheva (Bulgaria)
(19) Pi Hongyan (Prancis)
(20) Yip Pui Yin (Hong Kong, Cina)
(21) Carolina Marin (Spanyol)
(22) Agnese Allegrini (Italia)
(23) Maria Febe Kusumastuti (Indonesia)
(24) Susan Egelstaff (Britania Raya)
(25) Neslihan Yigit (Turki)
(26) Anastasia Prokopenko (Rusia)
(27) Jeanine Cicognini (Swiss)
(28) Chloe Magee (Irlandia, Republik)
(29) Larisa Griga (Ukraina)
(30) Kristina Gavnholt (Ceko, Republik)
(31) Lianne Tan (Belgia)
(32) Rena Wang (Amerika Serikat)
(33) Tee Jing Yi (Malaysia)
(34) Anne Hald Jensen (Yunani)
(35) Victoria Montero (Meksiko)
(36) Anu Nieminen (Finlandia)
(37) Telma Santos (Portugal)
(38) Ragna Ingolfsdottir (Islandia)
(39) Victoria Na (Australia) - menunggu konfirmasi dari Australia
(40) Kamila Augustyn (Polandia)
(41) Claudia Mayer (Austria)
(42) Maja Tvrdy (Slovenia)
(43) Akvile Stapusaityte (Lithuania)
(44) Claudia Rivero (Peru)
(45) Monika Fasungova (Slovakia)
(46) Alesia Zaitsava (Belarus)

Pebulutangkis yang masuk ke dalam daftar peserta cadangan:

(R1) Kerry-Lee Harrington (Afrika Selatan)
(R2) Sara B Kverno (Norwegia)
(R3) Thilini Jayasinghe (Sri Lanka)
(R4) Rajae Rochdy (Maroko)
(R5) Karoliine Hoim (Estonia)
(R6) Grace Gabriel (Nigeria)
(R7) Lohaynny Vicente (Brasil)
(R8) Karen Foo Kune (Mauritius)

GANDA PUTRI

Lolos sebagai ganda putri terbaik tiap zona:

(1) Wang Xiaoli & Yu Yang (Cina-1) - Zona Asia
(2) Kamilla Rytter Juhl & Christinna Pedersen (Denmark) - Zona Eropa
(3) Alex Bruce & Michelle Li (Kanada) - Zona Pan Amerika
(4) Leanne Choo & Renuga Veeran (Australia) - Zona Oceania
(5) Michelle Claire Edwards & Annari Viljoen (Afrika Selatan) - Zona Afrika

Daftar selanjutnya:

(6) Tian Qing & Zhao Yunlei (Cina-2)
(7) Mizuki Fujii & Reika Kakiiwa (Jepang-1)
(8) Ha Jung-eun & Kim Min-jung (Korea-1)
(9) Miyuki Maeda & Satoko Suetsuna (Jepang-2)
(10) Jung Kyung-eun & Kim Ha-na (Korea-2)
(11) Cheng Wen Hsing & Chien Yu Chin (Cina Taipei)
(12) Greysia Polii & Meiliana Jauhari (Indonesia)
(13) Shinta Mulia Sari & Yao Lei (Singapura)
(14) Poon Lok Yan & Tse Ying Suet (Hong Kong, Cina)
(15) Jwala Gutta & Ashwini Ponnappa (India)
(16) Valeri Sorokina & Nina Vislova (Rusia)

Pasangan pebulutangkis yang masuk ke dalam daftar peserta cadangan:

(R1) Chin Eei Hui & Wong Pei Tty (Malaysia)
(R2) Duanganong Aroonkesorn & Kunchala Voravichitchaikul (Thailand)
(R3) Sandra Marinello & Birgit Michels (Jerman)
(R4) Lotte Jonathans & Paulien Van Dooremalen (Belanda)
(R5) Mariana Agathangelou & Heather Olver (Britania Raya)

GANDA CAMPURAN

Lolos sebagai ganda terbaik tiap zona:

(1) Zhang Nan & Zhao Yunlei (Cina-1) - Zona Asia
(2) Joachim Fischer Nielsen & Christinna Pedersen (Denmark-1) - Zona Eropa
(3) Toby Ng & Grace Gao (Kanada) - Zona Pan Amerika

Zona Afrika dan Oceania tidak mendapatkan tempat karena tidak ada pasangan XD dari kedua zona ini yang menduduki peringkat 40 besar dunia.

Daftar selanjutnya:

(4) Xu Chen & Ma Jin (Cina-2)
(5) Tontowi Ahmad & Liliyana Natsir (Indonesia)
(6) Chen Hung Ling & Cheng Wen Hsing (Cina Taipei)
(7) Thomas Laybourn & Kamilla Rytter Juhl (Denmark-2)
(8) Lee Yong-dae & Ha Jung-eun (Korea)
(9) Sudket Parapakamol & Saralee Thoungthongkam (Thailand)
(10) Chan Peng Soon & Goh Liu Ying (Malaysia)
(11) Christopher Adcock & Imogen Bankier (Britania Raya)
(12) Shintaro Ikeda & Reiko Shiota (Jepang)
(13) Alexandr Nikolaenko & Valeri Sorokina (Rusia)
(14) Valiyeetil Diju & Jwala Gutta (India)
(15) Michael Fuchs & Birgit Michels (Jerman)
(16) Robert Mateusiak & Nadiezda Zieba (Polandia)

Pasangan pebulutangkis yang masuk ke dalam daftar peserta cadangan:

(R1) Danny Bawa Chrisnanta & Vanessa Neo Yu Yan (Singapura)
(R2) Wong Wai Hong & Chau Hoi Wah (Hong Kong, Cina)
(R3) Sam Magee & Chloe Magee (Irlandia, Republik)
(R4) Valeriy Atraschenkov & Anna Kobceva (Ukraina)
(R5) Anthony Dumartheray & Sabrina Jaquet (Swiss)

Friday, March 16, 2012

0 Indonesian Players' Statistics at the Olympic Games (1992-2008)

MEN'S SINGLES

Hermawan Susanto
Olympic Games: 1992
Playing caps: 2
Playing records: 2-1-1
Game records: 3-3
Best achievement: Bronze Medal (lost to Ardy Wiranata in the semifinals)

Ardy Wiranata
Olympic Games: 1992
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-3
Best achievement: Silver Medal (lost to Alan Budikusuma)

Alan Budikusuma - Olympic Champions
Olympic Games: 1992, 1996
Playing caps: 6
Playing records: 6-5-1
Game records: 10-2
Best achievement: Gold Medal

Joko Supriyanto
Olympic Games: 1996
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-2
Best achievement: Quarterfinals (lost to Rashid Sidek)

Heryanto Arbi
Olympic Games: 1996
Playing caps: 5
Playing records: 5-3-2
Game records: 7-4
Best achievement: Fourth Place (lost to Rashid Sidek, lost to Poul-Erik Hoyer-Larsen in the semifinals)

Taufik Hidayat - Olympic Champions
Olympic Games: 2000, 2004, 2008
Playing caps: 9
Playing records: 9-7-2
Game records: 14-7
Best achievement: Gold Medal

Hendrawan
Olympic Games: 2000
Playing caps: 5
Playing records: 5-4-1
Game records: 8-2
Best achievement: Silver Medal (lost to Ji Xinpeng)

Marleve Mainaky
Olympic Games: 2000
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-2
Best achievement:  Quarterfinals (lost to Peter Gade)

Sony Dwi Kuncoro
Olympic Games: 2004, 2008
Playing caps: 8
Playing records: 6-2
Game records: 11-5
Best achievement: Bronze Medal (lost to Shon Seung-Mo in the semifinals)

WOMEN'S SINGLES

Susi Susanti - Olympic Champions
Olympic Games: 1992, 1996
Playing caps: 7
Playing records: 7-6-1
Game records: 12-4
Best achievement: Gold Medal

Sarwendah
Olympic Games: 1992
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 1-2
Best achievement: Quarterfinals (lost to Bang Soo-hyun)

Mia Audina
Olympic Games: 1996
Playing caps: 5
Playing records: 5-4-1
Game records: 8-5
Best achievement: Silver Medal (lost to Bang Soo-hyun)
Note: Mia Audina also played at the 2000 and 2004 Olympic Games for the Netherlands.

Yuliani Sentosa
Olympic Games: 1996
Playing caps: 2
Playing records: 2-1-1
Game records: 2-2
Best achievement: Round 16 (lost to Yao Yan)

Lidya Djaelawijaya
Olympic Games: 2000
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-2
Best achievement: Round 16 (lost to Gong Zhichao)

Ellen Angelinawaty
Olympic Games: 2000
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 0-2
Best achievement: Round 32 (lost to Camilla Martin)

Maria Kristin Yulianti
Olympic Games: 2008
Playing caps: 6
Playing records: 6-5-1
Game records: 10-6
Best achievement: Bronze Medal (lost to Zhang Ning in the semifinals)

MEN'S DOUBLES

Rexy Mainaky/Ricky Subagja - Olympic Champions
Olympic Games: 1992, 1996, 2000
Playing caps: 7
Playing records: 7-5-2
Game records: 10-6
Best achievement: Gold Medal

Eddy Hartono/Gunawan
Olympic Games: 1992
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-2
Best achievement: Silver Medal (lost to Kim Moon-soo/Park Joo-bong)

Gunawan/Bambang Suprianto
Olympic Games: 1996
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 1-2
Best achievement: Round 16 (lost to Soo Beng Kiang/Tan Kim Her)
Note: Gunawan has overall 2 caps, 3 wins, 2 losses, and 5-4 game records.

Denny Kantono/Antonius
Olympic Games: 1996
Playing caps: 4
Playing records: 2-2
Game records: 6-2
Best achievement: Bronze Medal (lost to Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock in the semifinals)

Tony Gunawan/Candra Wijaya - Olympic Champions
Olympic Games: 2000
Playing caps: 4
Playing records: 4-4-0
Game records: 8-1
Best achievement: Gold Medal
Note: Tony Gunawan is now playing for the United States.

Eng Hian/Flandy Limpele
Olympic Games: 2000, 2004
Playing caps: 6
Playing records: 6-4-2
Game records: 8-4
Best achievement: Bronze Medal (lost to Kim Dong-moon/Ha Tae-kwon)

Sigit Budiarto/Trikus Harjanto
Olympic Games: 2004
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 1-2
Best achievement: Round 32 (lost to Michal Logosz/Robert Mateusiak)

Luluk Hadianto/Alvent Yulianto Chandra
Olympic Games: 2004, 2008
Playing caps: 2
Playing records: 2-0-2
Game records: 1-4
Best achievement: Round 16 (lost to Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung in 2004, and to Tadashi Ohtsuka/Keita Masuda in 2008)

Markis Kido/Hendra Setiawan - Olympic Champions
Olympic Games: 2008
Playing caps: 4
Playing records: 4-4-0
Game records: 8-2
Best achievement: Gold Medal

WOMEN'S DOUBLES

Finarsih/Lili Tampi
Olympic Games: 1992, 1996
Playing caps: 2
Playing records: 3-1-2
Game records: 3-4
Best achievement: Quarterfinals (lost to Gil Young-ah/Shim Eun-jung)

Eliza/Zelin
Olympic Games: 1996
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-2
Best achievement: Quarterfinals (lost to Ge Fei/Gu Jun)

Eliza/Deyana Lomban
Olympic Games: 2000
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 0-2
Best achievement: Round 32 (lost to Joanne Davies/Sarah Hardaker)
Note: Eliza has overall 4 caps, 2 wins, 2 losses, and 4-4 game records.

Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta
Olympic Games: 2000
Playing caps: 2
Playing records: 2-1-1
Game records: 2-2
Best achievement: Quarterfinals (lost to Ge Fei/Gu Jun)

Lita Nurlita/Jo Novita
Olympic Games: 2004
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 1-2
Best achievement: Round 16 (lost to Yang Wei/Zhang Jiewen)

Vita Marissa/Liliyana Natsir
Olympic Games: 2008
Playing caps: 1
Playing records: 1-0-1
Game records: 0-2
Best achievement: Round 16 (lost to Yang Wei/Zhang Jiewen)

MIXED DOUBLES

Flandy Limpele/Risye Rosalina
Olympic Games: 1996
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 4-3
Best achievement: Quarterfinals (lost to Liu Jianjun/Sun Man)

Trikus Harjanto/Minarti Timur
Olympic Games: 1996, 2000
Playing caps: 7
Playing records: 7-5-2
Game records: 11-5
Best achievement: Silver Medal (lost to Zhang Jun/Gao Ling)

Note: Trikus Harjanto has overall 8 caps, 5 wins, 3 losses, and 12-7 game records.

Bambang Suprianto/Zelin
Olympic Games: 2000
Playing caps: 3
Playing records: 3-2-1
Game records: 5-2
Best achievement: Quarterfinals (lost to Michael Sogaard/Rikke Olsen)
Note: Bambang Suprianto has overall 4 caps, 2 wins, 2 losses, and 6-4 game records.
Note: Zelin has overal 6 caps, 4 wins, 2 losses, and 9-4 game records.

Anggun Nugroho/Eny Widyowati
Olympic Games: 2004
Playing caps: 2
Playing records: 2-1-1
Game records: 2-2
Best achievement:  Round 16 (lost to Chen Qiqui/Zhao Tingting)

Nova Widianto/Vita Marissa
Olympic Games: 2004
Playing caps: 2
Playing records: 2-1-1
Game records: 2-2
Best achievement: Quarterfinals (lost to Jens Eriksen/Mette Schjoldager)

Nova Widianto/Liliyana Natsir
Olympic Games: 2008
Playing caps: 4
Playing records: 4-3-1
Game records: 6-3
Best achievement: Silver Medal (lost to Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung)
Note: Liliyana Natsir has overall 5 caps, 3 wins, 2 losses, and 6-5 game records.
Note: Nova Widianto has overall 6 caps, 4 wins, 2 losses, and 8-5 game records.

Flandy Limpele/Vita Marissa
Olympic Games: 2008
Playing caps: 4
Playing records: 4-2-2
Game records: 6-5
Best achievement: Fourth Place (lost to He Hanbin/Yu Yang, lost to  Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung in the semifinals)
Note: Flandy Limpele has overall 13 caps, 8 wins, 5 losses, and 18-12 game records.
Note: Vita Marissa has overall 6 caps, 3 wins, 3 losses, and 7-8 game records.

0 Badminton Indonesia at the Olympic Games

Summer Olympic games is just around the corner. There are only somewhat 130 days remaining before the first day of badminton competition serves in the world's biggest quadrennial sport events. The best badminton players from five continental confederations are going to participate into the sixth occasion since badminton has been incepted by the International Olympic Committee in Barcelona 1992.

Until the Beijing 2008, only four countries have managed to win gold medals of the total 29 sets of gold medals provided: Indonesia, Republic of Korea, China, and Denmark. Though badminton plays five individual divisions, the 1992 edition did not play mixed doubles, one that created history for the Koreans in Atlanta 1996.

The inception of badminton into the Olympic Games has proven the best gift for Indonesia, a country that previously only dreamt about playing well at the global sports multievents. When the women's Archery team won the Silver Medal in Seoul 1988, it was the best achievement of all time. Then came the 'era of gold' when Susi Susanti made an even bigger history, not only for Indonesia, but also for the world of badminton, to become the first gold medalist in the Olympic Badminton.

Record holders in the Olympic Games Participation

Since the first Olympic Badminton, Indonesia has delegated 48 players who played in five divisions and 37 spots. In men's singles, Taufik Hidayat holds the record for representing the country three times (2000, 2004, and 2008). In women's singles, Susi Susanti is still the best for playing twice (1992, 1996). In men's doubles, the most representing record is held by Rexy Mainaky/Ricky Subagja for playing at the Olympic Games three times from 1992 to 2000. In women's doubles, the record goes to Lili Tampi/Finarsih who played in Barcelona 1992 and Atlanta 1996. In mixed doubles, Trikus Harjanto/Minarti Timur (2000 and 2004) and Nova Widianto/Liliyan Natsir (2004 and 2008) become the joint-record holders for Indonesia.

Some players have a unique experience in terms of playing double roles: Flandy Limpele played in men's doubles with Eng Hian in 2000 and 2004, and in mixed doubles with Risyeu Rosalina in 1996 and with Vita Marissa in 2008; Liliyana Natsir played in women's doubles with Vita Marissa as well as mixed doubles with Nova Widianto in 2008; Vita Marissa played in mixed doubles with Nova Widianto in 2004, whereas in 2008 she played the double roles in mixed doubles and women's doubles (with Flandy Limpele and Liliyana Natsir); Bambang Suprianto made the similar record in 1996 by playing in men's doubles with Gunawan and in mixed doubles with Zelin; finally, Trikus Harjanto played mixed doubles with Minarti Timur (2000 and 2004) and men's doubles with Sigit Budiarto in 2004.

In terms of overall doubles divisions, the men's doubles player Gunawan played at two different Olympic Games with different pairs (Eddy Hartono in 1992, Bambang Suprianto in 1996), whereas the mixed doubles player Vita Marissa did as well with Nova Widianto (2004) and Flandy Limpele (2008). Flandy becomes the Indonesian player to play the most games overall (18 games won and 12 games lost) during his service to the men's doubles and mixed doubles squads.

Saturday, February 4, 2012

1 Badminton Will Survive the Olympic "Berth"

Rumors said that badminton will not discontinue its inception to the summer olympic games in the future. An official from Indonesian badminton governing body was said to inform that this racquet sport is not going to show up at he 2020 Olympic Games. Is that true or simply a 'lip service' behind particular sentiment?

BIG CROWDS AT MALAYSIA OPEN 2012


It will be hardly believed that badminton is no longer expected by the world's greatest quadrennial sport events. Indeed, badminton has been continuing to grow by an outreach across five continents. From the economic perspective, the sport has also given more promises to the players by offering more money prizes. For example, a BWF Superseries edition provides $ 1 million for the winners of every of the five divisions competed. The presentation of the game is more interesting, comparable with the other racquet game, such as tennis.

From the political aspect, badminton is quite strong because it is very popular in countries where people are enthusiastic, such as Indonesia, China, India, Korea and Malaysia in Asia, and England, Germany, Denmark, and the Netherlands in Europe. Even in the United States, which has powerful and influential capability in global political issues, also plays badminton.

If the reason, according to the local official mentioned above, is lacking popularity, he should have taken a look at the current development. In Africa, which is probably he referred to, is now a more developing continent in badminton. In the 2011 season, Africa hosted six tournaments in BWF official schedules. This year, likely due to somewhat busier schedules such as Thomas and Uber Cup preliminary round and finals as well as London Olympic Games, African nations still have a momentum to play the international events in Uganda (February, International Series) and Egypt (March, Future Series).

BADMINTON IS MORE ENTERTAINING RIGHT NOW


The International Olympic Committee (IOC) must have a fundamental reason to drop badminton from its olympic events. The organisation will need to take an indepth approach to have a belief that badminton has enough strength to be competitive. This sport has many supporters because the countries with large number of population like it. Let us consider the economic gain. It is likely no taking a genius to know which sports that must be expendable, if any, for more quality and interesting display of the olympics The IOC will sacrifice lots of fortunes should the badminton event be dismissed.

Notwithstanding the controversy with ot without the olympic in the future life, badminton fans should never run out belief to support this sport. Badminton will continue to grow bigger and bigger because the sport offers interesting shows. It is where speed, power, agility and strength collide. It is the sport that always teaches anyone a quick decision-making in seconds, perfect response to a critical situation. More importantly, badminton is safer for the athletes who play it because they, technically, do not need to have body contacts with opponents. So how can everybody who favors badminton be alerted and anxious with the future only because it is not popular to the IOC officials? If they require safety sport, badminton will surely have a better answer, even than shooting, archery, or gymnastics, not to mention boxing, football/soccer, and basketball.

Wednesday, January 18, 2012

0 Regulasi Bulutangkis di Olimpiade London 2012

Berikut ini adalah ringkasan regulasi bulutangkis untuk Olimpiade London 2012. Kurang dan lebihnya mohon maaf dan dapat dirujuk kembali kepada sumbernya, "Olympic Games: Regulations for Badminton Competition, Part III Section 6B" yang diterbitkan pada tanggal 18 Juni 2010. Dalam lembar regulasi dituliskan pula bahwa ketentuan berikut ini akan dikonfirmasi oleh IOC sebagai induk tertinggi olahraga internasional.

DISTRIBUSI MEDALI

1. Bulutangkis pada Olimpiade London 2012 akan memperebutkan 5 (lima) set medali emas-perak-perunggu yang masing-masing diberikan kepada pemenang I, II, dan III tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

UNDIAN (DRAWING) TUNGGAL

Peringkat yang dimaksudkan pada butir-butir di bawah ini adalah peringkat pemain pada BWF World Ranking per 3 Mei 2012.

1. Peringkat 1 ditempatkan pada baris 1 Grup A; Peringkat 2 pada baris 1 Grup P; Peringkat 3 dan 4 pada baris 1 Grup E dan L setelah melalui pengundian.
2. Peringkat 5 dan 8 ditempatkan pada baris 1 Grup C, G, J, dan N setelah melalui pengundian.
3. Peringkat 9 hingga 16 ditempatkan pada baris 1 Grup B, D, F, H, I, K, M, dan O.
4. Pemain di luar peringkat 16 besar ditempatkan pada setiap grup (A-P) berdasarkan undian.

UNDIAN (DRAWING) GANDA

1. Peringkat 1 ditempatkan pada baris 1 Grup A.
2. Peringkat 2 ditempatkan pada baris 1 Grup D.
3. Pemain di luar peringkat 4 besar ditempatkan pada setiap grup (A-D) berdasarkan undian.

UNGGULAN

2. Terdapat 16 (enam belas) unggulan untuk nomor tunggal putra/putri dan 4 (empat) unggulan untuk nomor ganda putra/putri/campuran.
3. Unggulan ditentukan berdasarkan peringkat dunia yang dikeluarkan oleh BWF per tanggal 3 Mei 2012.

PERTANDINGAN

3.Pertandingan bulutangkis Olimpiade London 2012 terbagi menjadi dua fase: fase grup dan fase gugur.

FASE GRUP TUNGGAL

4. Fase grup untuk Tunggal terdiri atas 16 (enam belas) grup (A-P) dengan sistem pertandingan round-robin (setiap pemain dalam satu grup saling bertemu) untuk memperebutkan 1 (satu) tempat ke fase gugur. Jumlah peserta tiap grup Tunggal maksimal 4 (empat) pemain.
5. Dari 16 grup yang tersedia, diberlakukan ketentuan pool atas dan pool bawah. Pool atas terdiri atas 8 (delapan) grup A sampai dengan H, dan pool bawah terdiri atas 8 (delapan) grup I sampai dengan P.

FASE GRUP GANDA

6. Fase grup untuk Ganda terdiri atas 4 (empat) grup (A-D) dengan sistem pertandingan round-robin (setiap pemain dalam satu grup saling bertemu) untuk memperebutkan 2 (dua) tempat ke fase gugur. Jumlah peserta tiap grup Ganda maksimal 4 (empat) pasangan.

FASE GUGUR (KNOCK-OUT) TUNGGAL

Berikut ini diagram fase gugur nomor Tunggal bulutangkis Olimpiade London 2012.
Sumber: Badminton World Federation cq. IOC
FASE GRUP (KNOCK-OUT) GANDA

Berikut ini diagram fase gugur nomor Ganda bulutangkis Olimpiade London 2012.
Sumber: Badminton World Federation cq. IOC
 

BULUTANGKIS Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates